Jumat, 16 Desember 2016

Food Photography

Food Photography
Hendy Halim / LB51 / 190187601
30 November 2016

            Food Photography, sebuah pekerjaan yang unik dan fresh. Kita pasti sering melihat sebuah ritual yang awalnya tidak wajar, dan kemudian menjadi sesuatu yang lumrah dilakukan yaitu ritual foto dulu makanannya sebelum dimakan. Hasil-hasil jepretan foto dari kamera Hp ini lah yang digunakan untuk menghiasi sosial media para penggunanya. Selain itu banyak dari mereka juga yang menggunakan media sosial mereka untuk mempromosikan sebuah tempat makan dan menu makanan favorit di restaurant itu, kegiatan ini sering kita kenal dengan endorser. Tapi hari ini kita gak akan bahas soal Endorser, tapi kita akan ngomongin sebuah pekerjaan yang unik yaitu Food Photography.
            Pada sebuah work shop yang diadakan di Binus University dengan seorang pembicara yang merupakan ahli dari food photography yaitu bapak Herry Tjiang. Beliau menjelaskan berbagai macam lika-liku menjadi seorang food photographer, mulai dari fungsi-fungsi food photography sampai nilai-nilai yang diciptakan oleh hasil potretannya. Dalam acara yang disponsori oleh Ezytravel ini juga kami dapat mengembangkan kemampuan untuk berfoto untuk mendapatkan hadiah utama jalan-jalan ke Bangkok Thailand.
            Dalam kesempatan ini bapak Herry Tjiang membagikan pengalamannya dalam bidang food photography. Ia menjelaskan bahwa ada 3 komponen atau peran penting dalam menciptakan hasil potretan yang sempurna yaitu fotographer , art director dan food stylish. Seorang photographer memegang peran penting dalam menciptakan foto yang baik, karena sangan membutuhkan pencahayaan dan tentu saja memerlukan ketelitian tinggi untuk menciptakan sudut foto yang sempurna. Selain itu seorang Art Director sangat diperlukan untuk menciptakan taste dalam foto tersebut, nilai estetika dan konsep-konsep dapat menjadi sebuah kunci utama dalam membangun karakter foto. Food Stylish, adalah sebuah pekerjaan yang sungguh tidak mudah, dimana seorang food stylish harus paham tentang karakter dari makanan yang akan difoto dan dikombinasikan dengan imajinasi dari art director untuk menciptakan tatanan dan susunan yang baik dalam menghasilkan foto yang mengoda. Terkadang para food stylish menggunakan makanan-makanan yang palsu untuk menyesuaikan karakter dari makanan tersebut. Sungguh sebuah pekerjaan yang tidak mudah, ibaratnya membutuhkan rangkaian yang sangan panjang dan untuk menciptakan foto makanan yang selain indah dan menggoda harus juga menjual. 
            Dalam penyampaian hasil-hasil karyanya bapak Herry Tjiang menampilakn beberapa contoh hasil-hasil karyanya seperti hasil karyanya dalam pemotretan di Cut The Crab, Bak Mie Akang, dan membandingkan makanan Mpek-Mpek pada umumnya dan hasil karyanya sebagai Food Photographer dan juga merangkap sebagai Food Stylish. Jelas untuk menjadi sekarang ini jelas bukan hal yang mudah ada beberapa tantangan yang diceritakan oleh bapak Herry Tjiang yaitu menjadikan makanan menjadi menarik dan mengiurkan (lebih indah dari aslinya) dan dapat menampilkan photo yang lebih meningkarkan rasa, imaginasi, yang menarik dari makanannya. Untuk menjawab tantangan – tantangan  itu bapak Herry Tjiang memerlukan perlengkapan – perlengkapan yang tidak sedikit pastinya, beliau mengguanakan
1.      camera, lensa dan tripod
2.      lightning (trigger), Light Meter
3.      Table top / Backgrount and stand
4.      Perlengkapan Table Top
5.      Reflector.
Beliau juga membutuhkan beberapa perlengkapan tambahan untuk menghiasi makanananya agar menarik yaitu ;
1.      Piring, Cangkir, Sendok Garpu, dan Gelas
2.      Celemek, Hiasan, Bunga dll
3.      Garnish (Hiasan dan product, coklat, keju, dll)
4.      Alat pemotong, gunting dll

Food Photography, sebuah pekerjaan yang berangkat dari sebuah kebiasaan, kecintaan dan Hobby menghasilkan sebuah karya yang indah untuk menerangkan bukan hanya nilai-nilai komersial tapi juga nilai-nilai seni dan keidupan didalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar